Kamis, 11 Januari 2018

Untukmu, yang akan selalu jadi Temanku



Sepertinya, hidupmu baik-baik saja setelah perpisahan kita. Bedanya denganku, setiap detik yang terlewati tanpamu, adalah rasa sepi yang belum aku temukan obatnya. Setelah perpisahan kita, aku jauh berbeda denganmu, aku tidak pernah lagi merasa baik-baik saja.

Setelah tidak denganku, tentunya hidupmu tidak berubah sama sekali. Kamu tetap bahagia seperti biasa, karena dalam hubungan yang kita jalani dulu, kamu sama sekali tidak pernah menyediakan hati. Tidak ada rasa apa-apa untukku. Tidak ada kesempatan apa-apa bagiku.

Setelah tidak ada aku, pasti tidak ada yang berbeda dari hidupmu. Kamu tetap menjalani rutinitasmu senormal mungkin, berbeda denganku yang selalu merasa ada yang kurang; ketika kamu memutuskan untuk pergi dan berlalu dengannya.

Aku adalah cinta yang tak pernah kamu sadari. Karena memang aku tak pernah berani untuk mengungkap. Lebih memilih bersembunyi dalam zona pertemanan. Sebab aku terlalu takut untuk menyatakan. Takut kamu memberi jarak, lalu menghilang.

Aku tidak tahu apakah kelak setelah terlalu lelah berlari, mungkinkah kamu pasti memutuskan kembali? Sementara, lagu Happier dari Ed Sheeran hanya bisa aku ulang berkali-kali. Layaknya lirik lagu yang terdengar, "I could try to smile to hide the truth." Segalanya aku coba untuk menyembuhkan hatiku yang terluka parah. Percayalah, aku tidak bahagia ketika kamu memutuskan menyudahi segalanya.

Jika suatu hari nanti, memang ada perempuan yang sungguh bisa memahamimu, pastikan dia akan mencintaimu jauh lebih baik daripada caraku mencintaimu. "But if she breaks your heart like lovers do. Just know that I’ll be waiting here for you."

Tapi, jika perempuan itu menyakitimu, ingatlah bahwa masih ada aku yang siap mengobati lukamu. Selalu.

1 komentar:

Mendamaikan Ego Bersama

Sial, aku kalah Kau direnggut amat dalam oleh malam Oleh egoku dan egomu Kita kalah oleh rindu kita Kau menyerah, dan aku ditin...